7 September 2013

Risma: Pertahankan 30 Persen Kursi Perempuan Parlemen Gowa

Hj. Rismawati Kadir Nyampa Lakukan Komunikasi Antar Caleg Perempuan.

Add caption
Sebagai wujud kepeduliannya terhadap kaumnya, yakni kaum Perempuan. Ketua Kaukus Parlemen Perempuan (KKP) Dapil II Gowa Takalar Je'neponto, Hj. Rismawati Kadir Nyampa, mempunyai agenda khusus jelang pileg 2014. Ketua Komisi I DPRD Gowa ini yang akrab disapa Risma, mengupayakan agar kursi legislatif di DPRD Gowa dapat kembali mencapai angka 30 persen bagi kaum perempuan. Selain melakukan kampanye guna memperoleh dukungan dan simpati dari masyarakat pada pileg 2014 nanti, caleg DPRD Provinsi Sulsel ini juga dsibukkan dengan berbagai upaya-upaya agar kursi anggota DPRD Gowa periode 2014-2019 mencapai target. Sekretaris Fraksi partai Golkar Gowa ini aktif melakukan konsolidasi internal partai, Risma juga aktif melakukan komunikasi caleg perempuan lintas partai. Berbagai upaya yang dilakukannya agar para caleg perempuan dapat tepilih di dapilnya masing-masing. Akhir-akhir ini Risma banyak melakukan diskusi-diskusi dengan caleg perempuan dari berbagai partai guna peningkatan kualitas dan pemahaman mereka. Menurut Risma,"Pemberian wawasan kepada mereka (caleg perempuan) adalah tugas pokok agar dapat mencapai target, berbagai upaya saya lakukan, agar mereka bisa bertambah wawasan dan pengetahuannya" saat ditemui di Hotel Banua Makassar, (04/09/13). "Seperti hari ini, sedang ada Pelatihan dan Pendidikan Politik bagi perempuan yang dilaksanakan oleh BPPA Pemprov Sulsel, sebaiknya para caleg perempuan ikut serta" kata Risma. "Begitu saya dengar informasi kegiatan ini, saya langsung menghubungi semua caleg perempuan dari berbagai partai politik agar bisa ikut kegiatan ini, ini demi agar wawasan dan pengetahuan tentang politik bertambah, sebab 30 persen kursi di DPRD bukan sekedar persoalan angka atau kuantitas, tapi terutama pada persoalan kualitas dan kapabilitasnya" lanjut Risma. Semakin banyaknya issu mengenai perempuan dan anak, seperti KDRT, Perceraian, pernikahan dini, traficking. "Info terakhir saya peroleh, bahwa pengemis dan anak jalanan di Makassar itu kebanyakan dari Gowa, termasuk modus rental bayi untuk mengemis di kota Makassar" terang wakil ketua DPD AMPI Sulsel ini. "Hal ini perlu segera disikapi dengan serius, mulai dari pencegahan, pemberdayaan, dan pendidikan, ini bisa dicapai jika jumlah anggota DPRD minimal 30 persen perempuan, sebab perempuan lebih peduli dengan kaumnya" tutup Risma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar